2022

Panduan E-Rapor Smk Versi 4.1.0 Tahun 2018

Panduan E-Rapor Smk Versi 4.1.0 Tahun 2018
Panduan E-Rapor Smk Versi 4.1.0 Tahun 2018
Berikut ini ialah berkas Panduan e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan Versi 4.1.0 Tahun 2018. Download file format PDF.

 Peningkatan  kualitas layanan pendidikan  merupakan  salah satu acara prioritas pembangu Panduan e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan Versi 4.1.0 Tahun 2018
Panduan e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan Versi 4.1.0 Tahun 2018

Panduan e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan Versi 4.1.0 Tahun 2018

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Panduan e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan Versi 4.1.0 Tahun 2018:

Peningkatan kualitas layanan pendidikan merupakan salah satu acara prioritas pembangunan pendidikan nasional, sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 wacana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Di samping tersedianya kurikulum yang handal, salah satu aspek terpenting dalam upaya menjamin kualitas layanan pendidikan ialah menyediakan sistem penilaian yang komprehensif sesuai dengan standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Ditjen Dikdasmen dan Balitbang telah menyusun Panduan Penilaian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian oleh Pendidik, Satuan Pendidikan, dan Pemerintah.

Dalam rangka pengendalian mutu penilaian, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan menyebarkan aplikasi berbasis web �e-Rapor SMK� yang berlaku untuk Kurikulum KTSP 2006 dan KTSP 2013. Aplikasi e-Rapor yang dikembangkan dikala ini ialah perangkat lunak berbasis web untuk mempermudah pendidik dan satuan pendidikan mengimplementasikan Permendikbud tersebut.

Panduan ini disusun sebagai contoh mudah bagi para guru dalam merencanakan, mengolah, menganalisis, dan melaporkan kegiatan penilaiannya dengan memakai aplikasi tersebut. Diharapkan dengan buku panduan ini, para guru sanggup melaksanakan tugasnya dalam melaksanakan penilaian secara lebih profesional sehingga pada gilirannya mutu pendidikan kita sanggup lebih terjaga dan terus meningkat.

Jakarta, November 2018
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Dasar Hukum
D. Kebutuhan Minimal Perangkat
E. Struktur Aplikasi
F. Entitas Pengguna
G. Diagram Alur Penggunaan Aplikasi

BAB 2
INSTALASI, KONFIGURASI, DAN LOGIN
A. Instalasi e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan V.4.1.0
B. Konfigurasi
C. Login User
D. Profil Pengguna

BAB 3
REFERENSI
A. Referensi GTK
B. Referensi Rombongan Belajar
C. Referensi Peserta Didik
D. Referensi Mata Pelajaran
E. Referensi Ekstrakurikuler
F. Referensi Teknik Penilaian
G. Acuan Sikap

BAB 4
PERENCANAAN PENILAIAN
A. Rasio Nilai Akhir
B. Perencanaan Penilaian Pengetahuan
C. Perencanaan Penilaian Keterampilan

BAB 5
PENILAIAN
A. Penilaian Sikap
B. Penilaian Pengetahuan
C. Penilaian Keterampilan
D. Penilaian Remedial
E. Ekstrakurikuler

BAB 6
LAPORAN HASIL BELAJAR
A. Catatan Akademik
B. Penilaian Karakter
C. Kehadiran
D. Praktik Kerja Lapangan
E. Prestasi Peserta Didik
F. Generate Nilai
G. Kenaikan Kelas
H. Nilai UKK
I. Cetak Rapor
J. Cetak Legger

BAB 7
MONITORING DAN ANALISIS
A. Analisis Hasil Penilaian
B. Analisis Hasil Remedial
C. Pencapaian Kompetensi
D. Prestasi Individu Peserta Didik

BAB 8
PENUTUP 


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan ialah proses pengumpulan informasi/data wacana capaian pembelajaran penerima didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terjadwal dan sistematis yang dilakukan pada simpulan Satuan Pendidikan dan Ujian Sekolah/Madrasah. Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan, dan lingkup penilaian hasil mencar ilmu oleh Satuan Pendidikan meliputi aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil mencar ilmu penerima didik secara berkesinambungan. Hal ini meliputi penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian simpulan semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Untuk mempermudah dalam melaksanakan penilaian dan menganal isi hasil penilaian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan memandang perlu untuk memakai Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Teknologi Informasi dan komunikasi tidak sanggup dipisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari televisi, telepon seluler, hingga internet telah menjadi bab kebutuhan bahkan gaya hidup insan modern. Hal ini dibuktikan dengan penetrasi internet di Indonesia yang telah mencapai level desa. Keadaan ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi telekomunikasi yang telah mengcover 90% wilayah pemukiman di Indonesia, tidak terkecuali Sekolah Menengah Kejuruan. Bisa dikatakan hampir 100% Sekolah Menengah kejuruan telah menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi baik sebagai materi pembelajaran (mata pelajaran KKPI, Simulasi Digital, dan CAD) maupun sebagai bab dari teknologi pendidikan.

Mengingat keterbatasan sumber daya dan kualifikasi personal yang ada, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan memandang perlu untuk mendapat tenaga professional untuk mengembangakan aplikasi penilaian Sekolah Menengah kejuruan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi atau yang disebut dengan e-Rapor. Pada tahun 2014, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan sejatinya telah menyebarkan aplikasi e-Rapor khusus 2013 dibantu oleh tenaga andal dari Universitas Negeri Padang dan didukung oleh tim pengembang Dapodikmen. Aplikasi tersebut telah terintegrasi dengan Dapodikmen dan dikala itu sanggup diunduh melalui laman Direktorat Pembinaan SMK. Akan tetapi semenjak kurikulum 2013 �ditangguhkan� dan terjadi perombakan dalam basis data Dapodikmen, aplikasi ini pun ikut �ditangguhkan�. Setelah disahkannya Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 wacana Penilaian Pendidikan oleh Pendidik dan dirilisnya Panduan Penilaian untuk SMK, maka Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan pada tahun 2016 ini memandang perlu untuk menyebarkan kembali aplikasi e-Rapor yang berlaku untuk Kurikulum KTSP 2006 KTSP dan dan 2013.

Aplikasi e-Rapor yang dikembangkan dikala ini ialah perangkat lunak berbasis web untuk mempermudah pendidik dan satuan pendidikan mengimplementasikan Permendikbud tersebut. Tujuan kesannya tidak lain ialah untuk mempermudah dalam menyusun laporan hasil penilaian penerima didik berupa laporan per penilaian, laporan pencapaian kompetensi, rapor, dan legger.

Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil mencar ilmu penerima didik mencakup: penilaian kinerja, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian simpulan semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, ujian sekolah berstandar nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Adapun beberapa pengertian pada penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan, secara umum sanggup diuraikan sebagai berikut:

a. Standar Penilaian Pendidikan ialah kriteria minimum mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, instrumen, bentuk, mekanisme, prosedur, dan pelaporan penilaian hasil mencar ilmu penerima didik pada PMK.

b. Penilaian ialah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur capaian hasil mencar ilmu penerima didik.

c. Pembelajaran ialah proses interaksi antar penerima didik, antara penerima didik dengan pendidik dan sumber mencar ilmu pada suatu lingkungan belajar.

d. Penilaian pembelajaran ialah kegiatan untuk mengetahui proses dan kemajuan pembelajaran secara berkesinambungan.

e. Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.

f. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh penerima didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapakan.

g. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses mencar ilmu penerima didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

h. Penilaian Harian (PH) merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi penerima didik sesudah menuntaskan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

i. Ujian Tengah Semester (UTS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik sesudah melaksanakan 8-9 ahad kegiatan pembelajaran. Cakupan penilaian tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut

j. Ujian Akhir Semester (UAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik diakhir semester. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

k. Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

l. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK) merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

m. Unit Kompetensi terdiri atas beberapa Kompetensi Dasar (KD) untuk mencapai kemampuan melaksanakan satu bidang pekerjaan spesifik.

n. SKM atau yang secara istilah pengukuran disebut dengan cut off score merupakan bab dari standard setting yang secara operasional ditetapkan dalam bentuk angka. SKM dipakai sebagai contoh penentuan penerima didik yang wajib mengikuti pembelajaran remedial hingga memenuhi KPK dan sebagai salah satu contoh kriteria kenaikan kelas. Nilai ketuntasan mencar ilmu kompetensi pada mata pelajaran wajib A, B dan C1 ialah minimal 60, sedangkan untuk mata pelajaran C2 dan C3 nilai ketuntasan mencar ilmu ialah minimal 65 dengan menyesuaikan karakteristik kompetensi/paket keahlian.

o. Predikat dibentuk untuk memilih posisi penerima didik dalam tingkat penguasaan kompetensi. Dalam hal ini, predikat C dijadikan cut off score dalam penentuan kompeten atau belum kompetennya penerima didik dalam suatu materi atau penguasaan kompetensi. Nilai minimal dalam predikat C dijadikan contoh penentuan ketuntasan belajar.

p. Praktik Kerja Lapangan (PKL) ialah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di DUDI dan/atau lapangan kerja lain untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan kompetensi.

Pendidikan Sistem Ganda (Dual Sistem Education) yang selanjutnya disebut PSG ialah bentuk penyelenggaraan pendidikan dan training kejuruan secara sistematik dan terpadu antara jadwal pendidikan di sekolah dan jadwal training di DUDI.

B. Tujuan
Sebagaimana telah menjadi Standar Nasional Pendidikan Indonesia Proses Penilaian merupakan bab dari standar yang juga dijadikan barometer pendidikan secara nasional dalam aplikasi ini pada dasarnya mempunyai tujuan sebagai berikut:
  1. Menjadikan sebagai bab dari hasil representasi penilaian terhadap proses pendidikan yang diterapkan melalui proses perencanaan, penilaian dan pelaporan hasil penilaian mencar ilmu penerima didik pada satuan pendidikan oleh guru mata pelajaran sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan dalam pedoman penilaian dan standar penilaian;
  2. Mengakomodir kepentingan satuan pendidikan serta stakeholder dalam Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil mencar ilmu penerima didik mencakup: penilaian kinerja, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian simpulan semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, ujian sekolah berstandar nasional, dan ujian sekolah/madrasah;
  3. Menerapkan penilaian otentik oleh guru menurut standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran dan tahapan penilaian pembelajaran di rombongan mencar ilmu pada satuan pendidikan;
  4. Memfasilitasi dalam kompilasi nilai yang dijadikan sebagai nilai simpulan rapor yang merupakan bab kiprah wali kelas untuk memperlihatkan laporan hasil mencar ilmu penerima didik kepada stakeholder dan orang tua/wali penerima didik pada setiap semester meliputi sikap, kehadiran, prestasi, nilai angka, predikat, deskripsi dan capaian hasil mencar ilmu lainnya dalam kurun waktu satu semester;
  5. Memudahkan proses penilaian secara online berbasis internet dan intranet dengan derma aplikasi berbasis web sehingga bisa dilakukan proses penilaian dan pelaporan secara terintegrasi.

C. Dasar Hukum
  1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional;
  2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 wacana Pemerintahan Daerah;
  3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 wacana Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 wacana Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 wacana Standar Nasional Pendidikan;
  4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 wacana Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
  5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 wacana Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;
  6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 wacana Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
  7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 wacana Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
  8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 wacana Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
  9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 wacana Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
  10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 wacana Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
  11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 wacana Standar Penilaian Pendidikan;
  12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 wacana Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan;
  13. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 7013/D/KP/2013 wacana Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
  14. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 wacana Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
  15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:130/D5/KEP/KR/2017 Tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan;
  16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:330/D.D5/KEP/KR/2017 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3).

D. Kebutuhan Minimal Perangkat
Spesifikasi minimal server lokal yang harus disediakan untuk aplikasi e- Rapor Sekolah Menengah kejuruan ialah sebagai berikut:

1. Perangkat Keras
a. Processor Intel Core i5 (Prosesor 64 bit)
b. RAM minimal 8 GB DDR3
c. Jenis PC/Tower/Desktop dan bukan Laptop d. UPS Minimal 500VA
e. Ethernet port

2. Perangkat Lunak
Sistem Operasi 64 bit (Windows 7/Windows 8/Windows 10/ Windows server /Linux)

3. Pengguna
Administrator ialah tenaga pendidik atau tenaga kependidikan mempunyai kompetensi atau pengalaman di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

E. Struktur Aplikasi

1. Antarmuka
Antarmuka Aplikasi e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan Versi 4.1.0 memakai web html 5.0, CSS Bootstrap, FrameWork AJAX, JavaScript yang umum dan banyak dipakai dan bersifat opensource.

2. Backend
Aplikasi e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan versi 4.1.0 secara umum dari sisi server dan aplikasi itu sendiri memakai PHP sebagai bahasa pemrograman, PostgreSQL dan API Web Service.

F. Entitas Pengguna
Pada aplikasi e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan versi 4.1.0 terdapat 6 tingkatan pengguna yaitu Administrator, Tata Usaha, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Wali Kelas, Guru, dan penerima didik/Orang renta penerima didik. Untuk guru sanggup mempunyai status sebagai wali kelas, dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum.

1. Administrator/Tata Usaha
Administrator/Tata Usaha ialah entitas yang bertugas dan bertanggung jawab atas semua ketersediaan, validitas dan reabilitas sistem meliputi semua fungsi kerja sistem baik perangkat keras, perangkat lunak dan pengguna lainnya. Selain dari itu menyiapkan dan sumber data termasuk rujukan basis data master menyerupai guru, penerima didik, mata pelajaran, rombongan belajar, profil sekolah, kop surat, kompetensi keahlian, pembelajaran, ekstrakurikuler, teknik penilaian dan sikap untuk kebutuhan transaksi penilaian dan pelaporan dalam aplikasi.

2. Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran mempunyai peranan sebagai perencana penilaian dalam aplikasi yang memilih acara penilaian menyerupai Penilaian Harian, PTS, PAS dan lainnya baik aspek pengetahuan maupun keterampilan dengan teknik penilaian dan Kompetensi Dasar yang disediakan pribadi atau ditambahkan sesuai kebutuhan. Perencanaan tersebut dilakukan penilaian sebagai mana mestinya menurut perencanaan yang telah dibuat.

3. Wali Kelas
Wali Kelas menginput absensi, ekstrakurikuler sikap, prestasi, PPK dan pencetakan rapor.

4. Wakasek Bidang Kurikulum
Wakasek Bidang Kurikulum melaksanakan monitoring dan memvalidasi seluruh acara penilaian semoga sesuai dengan kaidah-kaidah penilaian.

5. Peserta Didik
Peserta didik melihat perkembangan hasil penilaian dari Satuan Pendidikan sebagai hasil proses pembelajaran yang dilakukan dalam kurun satu semester aktif.

Salah satu parameter utama keberhasilan implementasi e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan V.4.1.0 ialah terimplementasikannya penilaian yang otentik dan mempunyai kemampuan bisa telusur, untuk mengetahui ketercapaian tujuan tersebut diharapkan sarana dan prasarana yang mendukung, salah satunya dengan aplikasi pengelolaan penilaian berbasis teknologi informasi dan komunikasi atau e-Rapor SMK.

Buku panduan ini diharapkan sanggup membantu para Guru, Wali Kelas, Wakil Kepala Sekolah, dan pengelola aplikasi untuk mengadministrasikan dan menganalisis kegiatan penilaian. Tentunya guru yang baik tidak akan pernah berhenti mencar ilmu guna meningkatkan kompetensi dan performansinya khususnya dalam memakai teknologi Informasi dan Komunikasi.

Semoga, para Guru diberi kemudahan dalam memahami panduan ini dan menerapkannya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penilaian. Sehingga pada akhirnya, penerima didik sanggup memahami materi pelajaran secara bermakna, luas dan mendalam serta sanggup menerapkannya pada banyak sekali konteks kehidupan sesuai dengan semangat kurikulum. Dengan demikian, upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkeadilan sanggup tercapai.

    Download Panduan e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan Versi 4.1.0 Tahun 2018

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Panduan e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan Versi 4.1.0 Tahun 2018 ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    Panduan e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan Versi 4.1.0 Tahun 2018



    Download File:

    PANDUAN e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan 2018 v.4.1.0.pdf
    Aplikasi e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan Versi 4.1.0 Tahun 2018 ini dapat diunduh melalui link berikut:


    Sumber: http://psmk.kemdikbud.go.id

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Panduan e-Rapor Sekolah Menengah kejuruan Versi 4.1.0 Tahun 2018. Semoga bisa bermanfaat.
    Advertisement