Berikut ini yakni berkas Buku Guru dan Siswa Mapel PPKn Kelas X (10) MA Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan MAK Kurikulum 2013. Download file format PDF.
Buku Guru dan Siswa Mapel PPKn Kelas X MA Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan MAK Kurikulum 2013 |
Buku Guru dan Siswa Mapel PPKn Kelas 10 MA Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan MAK Kurikulum 2013
Berikut ini kutipan teks keterangan dari isi berkas Buku Guru dan Siswa Mapel PPKn Kelas X MA Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan MAK Kurikulum 2013:
Buku siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan buku pegangan penerima didik kelas X (sepuluh) dalam proses pembelajaran mata pelajaran PPKn di sekolah. Buku ini banyak sekali keuntungannya bagi kalian sebagai penerima didik. Buku ini akan mengantarkan kalian untuk memperoleh wawasan yang diharapkan biar menjadi warga negara Indonesia yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Buku ini merupakan tanggapan atas tuntutan buku pelajaran yang berkualitas, yaitu buku pelajaran yang tidak hanya memaparkan materi, akan tetapi membelajarkan penerima didik biar mempunyai kompetensi yang diharapkan. Buku ini membuatkan kompetensi kewarganegaraan kalian melalui pendekatan berbasis ilmiah (scientific), dimana melalui buku ini dalam proses pembelajaran kalian didorong untuk selalu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
Buku ini disusun menurut Kurikulum 2013 dan bahan yang disajikan dalam buku ini sesuai dengan Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 wacana Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, serta Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 wacana Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Materi yang disajikan telah diubahsuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis kalian sebagai penerima didik di Sekolah Menengah Atas.
Buku ini dikemas secara sistematis dan menarik serta ditujukan untuk meningkatkan kreatifitas kalian. Bahasa yang dipergunakan merupakan bahasa yang gampang dipahami oleh kalian. Sehingga, saat kalian membaca setiap cuilan atau sub-bab yang ada di dalam buku ini berbeda dengan buku-buku lainnya. Bahasa yang dipergunakan bukanlah bahasa yang kaku, tetapi bahasa yang fleksibel serta erat dengan kalian selaku pembaca buku ini.
Apa saja yang terdapat dalam buku ini? Di dalam buku ini disajikan banyak sekali macam rubrik yang mendorong kalian untuk aktif dalam setiap rangkaian proses pembelajaran. Adapun sistematika yang terdapat dalam buku ini sebagai berikut.
- Pengantar. Bagian ini terdapat di awal setiap cuilan yang berfungsi menunjukkan citra awal mengenai bahan pembelajaran yang akan kalian pelajari.
- Materi pembelajaran. Bagian ini berisi paparan bahan pembelajaran yang harus kalian pelajari. Materi pembelajaran disajikan dengan menarik yang didukung oleh gambar-gambar yang relevan serta contoh-contoh yang bersumber dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar kalian. Materi pembelajaran ini dilengkapi dengan rubrik Info Kewarganegaraan yang berisi wacana informasi-informasi suplemen yang tentunya akan memperluas cakrawala berpikir kalian.
- Tugas Mandiri dan Kelompok. Bagian ini mengajak kalian berlatih baik secara berdikari atau berkelompok untuk menuntaskan banyak sekali kiprah dengan cara membaca banyak sekali literatur/buku, menganalisis suatu kasus, melaksanakan pengamatan terhadap banyak sekali insiden yang sedang terjadi di lingkungan sekitar serta melaksanakan wawancara dengan para tokoh masyarakat atau aparatur negara.
- Refleksi. Melalui cuilan ini kalian diajak untuk mengevaluasi diri serta merenungkan apa saja yang telah kalian pelajari dan sikap yang akan kalian lakukan untuk kemajuan bangsa dan negara berkaitan dengan bahan tersebut.
- Rangkuman. Untuk mempermudah kalian dalam memahami bahan pembelajaran, buku ini juga dilengkapi dengan rangkuman yang berisi ringkasan bahan pembelajaran dalam satu bab.
- Praktek Belajar Kewarganegaraan. Untuk melatih kecakapan kalian dalam mengolah potensi berpikir holistik serta sikap yang seharusnya kalian lakukan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan bahan yang dipelajari. Pada cuilan ini kalian akan diajak untuk mengerjakan seperangkat kiprah untuk meningkatkan keterampilan kalian sebagai warga negara. Tugas-tugas tersebut dikemas dalam bentuk penelitian sederhana, analisis kasus, debat, menulis artikel dan bermain kiprah atau simulasi.
- Penilaian Diri. Bagian ini untuk mengukur kesesuaian sikap dan sikap kalian sebagai warga negara yang baik. Pada cuilan ini kalian diajak untuk menilai diri sendiri, menunjukkan argumen atas nilai yang kalian menetapkan serta mengklarifikasi nilai-nilai yang berkembang dimasyarakat melalui wacana yang dibaca.
- Uji Kompetensi. Bagian ini berfungsi untuk mengukur sejauh mana kompetensi yang telah kalian kuasai sesudah mempelajari bahan pembelajaran pada satu cuilan dengan menjawab banyak sekali soal yang terdapat di dalamnya.
- Indeks. Selama proses pembelajaran tentunya kalian akan mengenal bermacam-macam istilah penting. Untuk menemukan kembali secara cepat istilah-istilah tersebut dalam buku, kalian bisa membacanya di dalam rubrik indeks.
- Glosarium. Bagian ini melengkapi buku supaya kalian sanggup menemukan banyak sekali kata abnormal atau kata yang sulit dipahami, sehingga mempermudah kalian untuk memahami bahan secara keseluruhan.
Dengan membaca buku ini, cakrawala berpikir kalian sebagai warga negara tentunya akan semakin luas dan kompetensi yang dimiliki juga akan semakin bertambah banyak serta baik kualitasnya.
Konsep Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Dalam tinjauan pedagogik, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan bidang kajian keilmuan, acara kurikuler, dan acara sosial-kultural yang bersifat multidimensional. Sifat multidimensional ini menimbulkan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sanggup disikapi sebagai: pendidikan nilai dan moral, pendidikan kemasyarakatan, pendidikan kebangsaan, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan politik, pendidikan aturan dan hak asasi manusia, serta pendidikan demokrasi.
Di Indonesia, arah pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan dilarang keluar dari landasan ideologi Pancasila, landasan konstitusional Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan landasan operasional Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, dilarang juga keluar dari koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan filosofi Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini yang menimbulkan secara terminologi untuk pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dipakai istilah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang mempunyai misi sebagai pendidikan nilai dan tabiat Pancasila, penyadaran akan norma dan konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945, pengembangan janji terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan penghayatan terhadap filosofi Bhinneka Tunggal Ika. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dimaksudkan sebagai upaya membentuk penerima didik menjadi insan yang mempunyai rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan janji Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh sebab itu, secara umum pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah yakni upaya membuatkan kualitas warga negara secara utuh dalam banyak sekali aspek sebagai berikut.
- Kemelekwacanaan sebagai warga negara (civic literacy), yakni pemahaman penerima didik sebagai warga negara wacana hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan demokrasi konstitusional Indonesia serta menyesuaikan perilakunya dengan pemahaman dan kesadaran itu.
- Komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), yakni kemauan dan kemampuan penerima didik sebagai warga negara untuk melibatkan diri dalam komunikasi sosial-kultural sesuai dengan hak dan kewajibannya.
- Kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation), yakni kemauan, kemampuan, dan keterampilan penerima didik sebagai warga negara dalam mengambil prakarsa dan/atau turut serta dalam pemecahan problem sosial-kultur kewarganegaraan di lingkungannya.
- Penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), yakni kemampuan penerima didik sebagai warga negara untuk berpikir secara kritis dan bertanggungjawab wacana ide, instrumentasi, dan praksis demokrasi konstitusional Indonesia.
- Partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility), yakni kesadaran dan kesiapan penerima didik sebagai warga negara untuk berpartisipasi aktif dan penuh tanggung jawab dalam berkehidupan demokrasi konstitusional. (Dokumen Standar Kkompetensi Guru Kelas mata pelajaran PKn Depdiknas, 2004).
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di tingkat persekolahan bertujuan untuk mempersiapkan para penerima didik menjadi warga negara yang cerdas dan baik (smart dan good citizen) menurut nilai-nilai Pancasila. Warga negara yang dimaksud yakni warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), sikap dan nilai (attitudes and values), keterampilan (skills) yang sanggup dimanfaatkan untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air sebagai wujud implementasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila.
Tujuan tamat dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yakni terwujudnya warga negara yang cerdas dan baik, yakni warga negara yang bercirikan tumbuh-kembangnya kepekaan, ketanggapan, kritisasi, dan kreativitas sosial dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara tertib, damai, dan kreatif, sebagai cerminan dan pengejawantahan nilai, norma dan tabiat Pancasila. Para penerima didik dikondisikan untuk selalu bersikap kritis dan berperilaku kreatif sebagai anggota keluarga, warga sekolah, anggota masyarakat, warga negara, dan umat insan di lingkungannya secara cerdas dan baik. Proses pembelajaran diorganisasikan dalam bentuk berguru sambil berbuat (learning by doing), berguru memecahkan problem sosial (social problem solving learning), berguru melalui perlibatan sosial (socio-participatory learning), dan berguru melalui interaksi sosial-kultural sesuai dengan konteks kehidupan masyarakat.
Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X mempunyai empat kompetensi inti dan 25 kompetensi dasar. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, konsep kompetensi inti ini merupakan konsep yang baru. Setiap kompetensi inti mempunyai kedudukannya masing-masing, yaitu:
- Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
- Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
- Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
- Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
KI 1, dan KI 2, harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap bahan pokok yang tercantum dalam KI 3 dan KI 4. Dapatlah dikatakan bahwa KI 1 dan KI 2 tidak diajarkan eksklusif (direct teaching), tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.
Download Buku Guru dan Siswa Mapel PPKn Kelas X (10) MA Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan MAK Kurikulum 2013
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Guru dan Siswa Mapel PPKn Kelas X MA Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan MAK Kurikulum 2013 ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:
Buku Guru Mapel PPKn Kelas X (10) MA Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan MAK Kurikulum 2013
Download File:
Buku Guru Mapel PPKn Kelas X MA Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan MAK Kurikulum 2013.pdf
Buku Siswa Mapel PPKn Kelas X MA Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan MAK Kurikulum 2013.pdf
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Guru dan Siswa Mapel PPKn Kelas X (10) MA Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan MAK Kurikulum 2013. Semoga bisa bermanfaat.
Advertisement